Baru-baru ini, muncul berita yang menarik perhatian di kalangan ekonomi. Ekonom Mark Summerlin, yang dianggap sebagai salah satu calon potensial ketua The Federal Reserve (FED), mengajukan saran yang berani. Dia percaya bahwa The Federal Reserve (FED) harus mengambil tindakan aktif bulan depan untuk menurunkan Suku Bunga sebesar 50 poin dasar.
Sumerlin, yang saat ini menjabat sebagai ekonom di perusahaan konsultasi Evenflow Macro, mengungkapkan bahwa tingkat suku bunga dana federal saat ini yang mencapai 4,3% terlalu tinggi dan perlu dilakukan penyesuaian moderat. Pandangannya ini terutama didasarkan pada fenomena inversi kurva hasil saat ini, yang biasanya dianggap sebagai sinyal bahwa ekonomi mungkin menghadapi risiko resesi.
Namun, Summerlin juga mengingatkan para pembuat keputusan untuk tetap waspada. Dia menekankan bahwa jika ada tren kenaikan pada imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang, The Federal Reserve (FED) mungkin harus menunda rencana penurunan suku bunga. Sikap hati-hati ini mencerminkan pemahamannya yang mendalam tentang kompleksitas ekonomi makro.
Pandangan Summerlin ini memicu diskusi luas di pasar keuangan. Beberapa analisis berpendapat bahwa jika The Federal Reserve (FED) benar-benar mengadopsi saran ini, itu akan menandai perubahan besar dalam kebijakan moneter mereka. Ini tidak hanya dapat berdampak jauh pada ekonomi domestik AS, tetapi juga dapat membawa reaksi berantai di pasar keuangan global.
Namun, ada juga ahli yang menyatakan keprihatinan terhadap langkah penurunan suku bunga yang begitu radikal. Mereka percaya bahwa penurunan suku bunga yang terlalu cepat dapat memicu lonjakan inflasi, atau memberikan sinyal kepada pasar mengenai prospek ekonomi yang buruk.
Bagaimanapun, pernyataan Somerlin ini jelas menambah daya tarik baru untuk rapat kebijakan The Federal Reserve (FED) yang akan datang. Para pelaku pasar akan mengikuti keputusan akhir The Federal Reserve, serta dampak yang mungkin ditimbulkan oleh keputusan ini terhadap pola ekonomi global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BuyHighSellLow
· 17jam yang lalu
play people for suckers profesional stabil rugi tanpa untung
Lihat AsliBalas0
degenonymous
· 17jam yang lalu
Jadi, suku bunga sudah naik kembali.
Lihat AsliBalas0
ProxyCollector
· 17jam yang lalu
turun tidak turun, beli sedikit usdt dulu baru bicara
Baru-baru ini, muncul berita yang menarik perhatian di kalangan ekonomi. Ekonom Mark Summerlin, yang dianggap sebagai salah satu calon potensial ketua The Federal Reserve (FED), mengajukan saran yang berani. Dia percaya bahwa The Federal Reserve (FED) harus mengambil tindakan aktif bulan depan untuk menurunkan Suku Bunga sebesar 50 poin dasar.
Sumerlin, yang saat ini menjabat sebagai ekonom di perusahaan konsultasi Evenflow Macro, mengungkapkan bahwa tingkat suku bunga dana federal saat ini yang mencapai 4,3% terlalu tinggi dan perlu dilakukan penyesuaian moderat. Pandangannya ini terutama didasarkan pada fenomena inversi kurva hasil saat ini, yang biasanya dianggap sebagai sinyal bahwa ekonomi mungkin menghadapi risiko resesi.
Namun, Summerlin juga mengingatkan para pembuat keputusan untuk tetap waspada. Dia menekankan bahwa jika ada tren kenaikan pada imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang, The Federal Reserve (FED) mungkin harus menunda rencana penurunan suku bunga. Sikap hati-hati ini mencerminkan pemahamannya yang mendalam tentang kompleksitas ekonomi makro.
Pandangan Summerlin ini memicu diskusi luas di pasar keuangan. Beberapa analisis berpendapat bahwa jika The Federal Reserve (FED) benar-benar mengadopsi saran ini, itu akan menandai perubahan besar dalam kebijakan moneter mereka. Ini tidak hanya dapat berdampak jauh pada ekonomi domestik AS, tetapi juga dapat membawa reaksi berantai di pasar keuangan global.
Namun, ada juga ahli yang menyatakan keprihatinan terhadap langkah penurunan suku bunga yang begitu radikal. Mereka percaya bahwa penurunan suku bunga yang terlalu cepat dapat memicu lonjakan inflasi, atau memberikan sinyal kepada pasar mengenai prospek ekonomi yang buruk.
Bagaimanapun, pernyataan Somerlin ini jelas menambah daya tarik baru untuk rapat kebijakan The Federal Reserve (FED) yang akan datang. Para pelaku pasar akan mengikuti keputusan akhir The Federal Reserve, serta dampak yang mungkin ditimbulkan oleh keputusan ini terhadap pola ekonomi global.